Minggu, 04 Desember 2016

Paradigma Integrasi dan Interkoneksi Dalam Perspektif Filsafat Islam

Ketika penulis mendapatkan tugas sebagai Direktur Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 2002, konsep integrasi dan interkoneksi menjadi wacana yang aktual bagi kalangan akademisi di IAIN Sunan Kalijaga. Sebagai direktur ketika itu, maka penulis meresponnya dengan mengubah/menambah kurikulum yang ada, dengan menambah tiga mata kuliah yang dipandang sangat penting waktu itu, yaitu 1) metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, 2) agama, filsafat dan sains, dan 3) isu-isu global. Mata kuliah tersebut diajarkan dengan pendekatan intregratif dan interkonektif.
Ketiga mata kuliah ini menjadi bagian utama untuk melakukan integrasi dan interkoneksi yang dimulai dengan menata metodologinya terlebih dahulu, dengan menyatukan mata kuliah metodologi penelitian filsafat, agama dan sosial, yang diajarkan oleh masing-masing ahli di bidangnya, dengan harapan integrasi dan interkoneksi itu bisa dikembangkan dengan landasan metodologi yang mantap. Pada hakikatnya konsep integrasi dan interkoneksi harus dimulai dari integrasi dan interkoneksi metodologinya. Tanpa dasar metodologi yang kuat, maka integrasi dan interkoneksi hanya akan menjadi hal mengawang-awang, tidak jelas dan tidak pernah bisa membumi.
Kemudian mata kuliah agama, budaya dan sains diajarkan dengan tujuan untuk melihat sesuatu masalah dari pendekatan lintas agama, budaya dan sains, sehingga integrasi dan interkoneksi dengan sendirinya akan terbentuk dan terbawa dalam melihat setiap masalah kehidupan dan kemanusiaan. Matakuliah ini sangat penting, karena mata kuliah ini diharapkan dapat mengembangkan paradigma integrasi dan interkoneksi melalui pembentukan tradisi akademik yang berdimensi lintas agama, lintas budaya dan lintas sains, dan ini menjadi tuntutan menjawab problematika kontemporer yang tidak bisa didekati hanya dengan pendekatan tunggal keilmuan. Masalah kemiskinan, kesejahteraan dan perdamian tidak bisa dipecahkan dengan pendekatan tunggal, baik ekonomi semata-mata, demikian juga pendekatan tunggal sosial, politik, budaya mau pun agama.
Selanjutnya mata kuliah isu-isu global ditambahkan sebagai aktualisasi paradigma integrasi dan interkoneksi secara praksis untuk memahami, mendalami dan menganalisis problematika global sebagai fenomena aktual masa kini yang sudah merupakan fenomena global, yang mau tidak mau, pendekatan integrasi dan interkoneksi itu mutlak dipergunakan. Tanpa integrasi dan interkoneksi keilmuan, kita tidak mungkin dapat memahami dan memecahkan masalah-masalah global. Penulis sendiri waktu itu mengajar aspek budaya dalam sains dan agama, bersama dengan Prof Amin Abdulah aspek agama dan Prof Choiril Anwar dari Universitas Gadjah Mada aspek sains, dan penulis pada aspek kebudayaan.

FILSAFAT ISLAM SEBAGAI METODA
Menurut pandangan penulis, filsafat Islam mempunyai potensi aktual untuk mengintegrasikan dan menginterkoneksikan studi-studi keislaman secara praksis. Tanpa dasar filsafat Islam, rasanya sulit untuk dapat mengintegrasikan dan menginterkoneksikan ilmu-ilmu keislaman. Dalam tahap ini, filsafat Islam harus diletakkan sebagai metodologi berpikir, bukan diletakkan pada kajian tokoh-tokohnya dan pemikirannya saja, atau hanya fokus pada tema-tema filsafat saja serta periodisasinya.
Pada hakikatnya setiap studi keislaman, selalu mempunyai dasar filsafatnya sendiri-sendiri. Dalam sejarah perkembangan ilmu, filsafat adalah induk dari setiap ilmu pengetahuan. Karena itu setiap cabang ilmu sesungguhnya mempunyai landasan filsafatnya sendiri sendiri. Ilmu hukum dengan filsafat hukumnya, demikian juga filsafat eknonomi untuk ilmu ekonomi, fisafat politik untuk ilmu politik, juga arsitektur dengan filsafat arsitekturnya dan seterusnya.
Filsafat Islam sebagai metoda, akan mengintegrasikan dan menginterkoneksikan studi-studi keislaman dalam suatu world view yang multidimensional. Dalam buku “Filsafat Islam Sunah Nabi Dalam Berpikir” penulis menyusun cara berpikir Islam yang dikonstruk dari tradisi berpikir Nabi sendiri dalam menjawab berbagai kasus. Dalam sejarah kenabian, terlihat bahwa para nabi dalam menjawab suatu masalah,tidak selamanya bergantung pada wahyu. Demikina juga yang dialami nabi Muhammad Saw., terutama dalam tradisi berpikir beliau sebelum usia empat puluh tahun, atau sebelum beliau menerima wahyu, sedangkan setelah usia empat puluh tahun itu berada dalam konstruksi dialektik antara aqal dan wahyu. Alquran 62:2 dijelaskan yang artinya sebagai berikut : “Dia (Allah) yang mengutus di antara orang-orang ummi, seorang Rasul dari kalangan mereka, yang menjelaskan kepada mereka ayat-ayatNya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya adalah dalam kesesatan yang nyata”.
Dalam pandangan penulis seorang Rasul itu mengajarkan Kitab yaitu turunnya wahyu yang diterima dari Tuhannya yang terjadi secara bertahap sesuai dengan tahapan kehidupan. Sedangkan hikmah, bisa diartikan sebagai penjelasan dan penjabaran yang bisa dimengerti umatnya tentang hakikat kebenaran wahyu yang diterimanya. Dalam kenabian Muhammad Saw., ada yang menyebut hikmah sebagai al hadits. Hikmah juga bisa diartikan sebagai pengetahuan yang mendalam, suatu kearifan yang terdapat di balik realitas, kejadian dan peristiwa. Dalam ungkapan sehari-hari, ketika seseorang dalam kehidupannya menghadapi suatu kejadian, peristiwa, musibah atau ujian, seringkali dikatakan untuk bisa mengambil hikmahnya.
Karena itu, hikmah bisa diartikan sebagai pengetahuan yang mendalam, suatu kearifan yang diperoleh dari balik pemahaman terhadap realitas, suatu wisdom yang lahir dari pemikiran seseorang yang mendalam dalam perjalanan hidupnya. Dengan kata lain, maka hikmah sesungguhnya dapat diartikan sebagai pengetahuan filsafat, yaitu pencapaian atas kebenaran melalui pemikiran radikal terhadap realitas. Dalam konteks kerasulan yang tugasnya mengajarkan kitab dan hikmah, maka pengajaran tentang hikmah ini bisa dipahami sebagai filsafat, karena seorang rasul dalam sejarahnya juga pengajar tentang hakikat kehidupan dan makna hidup bagi manusia, yang sebenarnya menjadi inti dari flsafat.
Alquran 2:269 dijelaskan yang artinya “ Allah anugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya dan barang siapa yang medapatkannya, ia benar-benar telah dianugerahi suatu kebaikan yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah (ulul albab) yang dapat mengerti”. Dalam konteks ini, maka seorang nabi adalah juga seorang yang mendapat pengetahuan hikmah, yang menjadi inti dari filsafat. Seorang nabi juga bisa disebut seorang filosuf sebagai pengajar himah atau filsafat yaitu pengajar hakikat kebenaran segala sesuatu dalam hidup dan menjalaninya.
Untuk mampu mengajarkan kitab yang dikembangkan dalamsuatu hikmah, maka seorang nabi pastinya mempunyai suatu model berpikir tertentu yang memungkinkannya menembus realitas dan menemukan hakikat kebenaran di balik realitas atau kejadian. Model berpikir tersebut dipakai untuk memahami dan mendalami kebenaran melalui integrasi “aql” dan “qalb”.
Dalam Alquran 22: 46 menjelaskan yang artinya “maka tidak pernahkah mereka berjalan di muka bumi, sehingga hati mereka dapat memahami, telinga dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang ada di dalam dada”.
Selanjutnya dalam Alquran 33 : 21 dijelaskan yang artinya “sungguh pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagi kamu, bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan pada hari kemudian, serta mereka banyak mengingat Allah. Keteladanan nabi yang utama bagi penulis bukanlah pada perbuatannya, seperti cara makan dan memelihara jenggot saja, tetapi keteladanan beliau pada pemikirannya, karena perbuatan adalah tindak lanjut dari pemikiran, pemikiran adalah ibu kandung perbuatan. Bahkan dalam prinsip etika, perbuatan yang tidak disertai pemikiran adalah pemikiran yang tidak disadari, maka perbuatan itu tidak termasuk ranah etika, seperti perbuatan orang yang kehilangan akal sehatnya atau perbuatan orang gila.
Paradigma integratif dan interkonektif sesungguhnya dapat dimungkinkan dengan integrasinya “aql” dan “qalb” sebagai suatu metoda berpikir untuk memahami realitas. Pendekatan integratif adalah pendekatan ulul’albab yang secara jelas digambarkan Alquran 3: 190-191 yang artinya sebagai berikut : “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang adalah tanda-tanda bagi ulul albab, yaitu mereka yang mengingat (zikir/qalb) tentang Allah dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring dan memikirkan (aql, rasio) tentang penciptaan langit dan bumi ; ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia ; Mahasuci Engkau, maka hindarkanlah kami dari siksaan neraka.
Penjelasan Alquran di atas bisa dimengerti akan adanya proses rasional transcendental di mana 1) mengingat (zikir pada kekuasaan Allah) mendahului 2) berpikir untuk memahami dan mendalami semua ciptaanNya di langit dan di bumi,3) dan mencapai proses transendensi dengan 4) kesadaran tidak akan menyia-nyiakan semua ciptaanNya dan aktualitas perbuatan yang terhindar dari siksaan neraka. Ini menjadi metoda berpikir integratif dan interkonektif yang berada dalam jalan hidup seseorang untuk selalu mensyukuri dan menghindari siksaan neraka.
Karena itu, bagi penulis makna surat al fatihah yang dibaca setiap kali oleh seorang muslim ketika menjalankan solat, terutama saat membaca Alquran 1: 6-7 yang dijelaskan artinya : “tunjukkan kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan pula mereka yang tersesat. Maka jalan lurus itu dapat dimengerti sebagai metoda berpikir yang secara konsisten dan lurus, kemudian diaktualisasikan dalam perbuatan yang memberikan manfaat bagi kehidupan bersama, akan menjadi nikmat, bukan laknat apalagi tersesat.
Filsafat Islam sebagai metoda berpikir menjadi dasar bagi peradigma integrative interkonektif, yang secara sistemik menyatukan antara aql, qalb, wahyu dan realitas menjadi suatu metodologi berpikir yang bersifat rasional transcendental, dan selalu berdimensi majemuk. Karena itu, filsafat Islam sebagai metode berpikir seperti yang dijelaskan di atas, akan menjadi dasar dalam merumuskan filsafat dalam studi-studi keislaman. Dalam kaitan ini, maka seharusnya dalam setiap fakultas diajarkan filsafat Islam sesuai dengan bidang kajiannya masing masing, seperti filsafat hukum Islam di fakultas syari’ah, filsafat pendidikan Islam di fakultas tarbiyah, filsafat dakwah Islam di fakultas dakwah, filsafat eknonomi Islam di fakultas ekonomi dan bisnis dan seterusnya.

INTEGRASI DAN INTERKONEKSI SEBAGAI METODOLOGI DALAM STUDI KEISLAMAN
Dalam sebuah forum dialog di TVRI Yogyakarta, penulis selaku rektor UIN Sunan Kalijaga ditanya oleh seorang pemirsa, bahwa berubahnya IAIN menjadi UIN adalah suatu pendangkalan ilmu agama. Pertanyaan mereka itu didasarkan pada fenomena bahwa penguasaan ilmu agama pada alumni UIN lebih rendah daripada alumni IAIN dulu. Pertanyaan itu juga pernah menjadi perdebatan yang panjang di kalangan akademisi IAIN ketika kita akan berubah menjadi UIN.
Di samping itu, pandangan bahwa ilmu keislaman adalah ilmu agama masih tetap kuat di kalangan masyarakat Islam sendiri, sehingga ilmu keislaman bagi mereka adalah ilmu-ilmu agama seperti yang ada di IAIN dulu, yaitu ushuluddin, dakwah, syariah, adab dan terbiyah. Sedangkan ilmu-ilmu di luar studi agama adalah bukan ilmu keislaman. Dengan kata lain, mereka sebenarnya masih berpandangan bahwa Islam adalah agama, bukan kebudayaan, sehinga sains dan teknologi sebagai bagian dari kebudayaan, tidaklah termasuk kajian keislaman.
Karena itu, paradigm integratif dan interkonektif menjadi sangat penting dan fundamental dalam merumuskan kajian-kajian keislaman, di mana posisi Islam sebagai nilai-nilai yang mendasar dan mengikat setiap kajian keislaman yang ada dalam berbagai aspek kebudayaan, baik kebudayaan sebagai sistem nilai, produk maupun eksistensi manusia dalam perjalanan hidupnya yang kompleks.
Dalam pandangan penulis, yang paling sulit dilakukan dalam usaha melakukan integrasi dan interkoneksi studi-studi keislaman adalah bagaimana merumuskan metodologinya. Upaya integrasi dan interkoneksi yang banyak dilakukan sekarang ini adalah mengintegrasikan dan menginterkoneksikan materi kajian dari studi studi keislaman dalam kajian ilmu-ilmu umum atau sebaliknya, seperti mengintegrasikan materi kajian kajian Islam, terutama Alquran dan Alhadits diintegrasikan dan diinterkoneksikan dengan bidang kajian-kajian ilmu-ilmu umum.
Konsep pohon ilmu ilmu keislaman (Prof Imam Suprayogo) serta konsep jaring labah-labah ilmu ilmu keislaman ( Prof Amin Abdullah) menurut pandangan penulis yang sempit ini, rasanya belum sampai merumuskan pada metodologinya. Integrasi dan interkoneksi model ini, seringkali diimplementasikan dengan melakukan integrasi infrastruktur fisik dan non fisik, termasuk material dan bahan ajar dalam pengembangan keilmuan dalam suatu konsep universitas.
Dalam pandangan Islam, sebenarnya tidak mengenal dualisme pendidikan dan dikhotomi keilmuan. Pendidikan harus dilakukan secara integratif, sehingga keragaman ilmu bisa saling menyapa dan menyatu dalam memecahkan persoalan kemanusiaan yang makin kompleks. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa masalah masalah kemanusiaan, seperti kesejahteraan, kemiskinan, kebahagiaan, keamanan dan perdamaian, tidaklah bisa dipecahkan dengan pendekatan tunggal keilmuan semata mata. Karena itu, pendekatan integratif dan interkonektif adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan yang semakin global ini.
Jika kita akan menempatkan integrasi dan interkoneksi sebagai suatu metodologi, maka dalam setiap jenjang pendidikan di UIN Suka baik S1, S2 maupun S3nya, bagaimana jabaran dalam kurikulumnya. Demikian juga halnya dalam berbagai fakultas yang ada, bagaimana integrasi dan interkoneksi sebagai metodologi dapat diimplementasi-kan dalam berbagai fakultas, sehingga sehingga masing-masing keilmuan yang dikembangkan oleh setiap fakultas berada dalam ikatan metodologi yang sama, yaitu integrasi dan interkoneksi.
Semoga bermanfaat wallahu a’lamu bishshowab.
(Disampaikan dalam rangka Seminar “Praksis Paradigma Integrasi Interkoneksi Ilmu dan Transformasi Islamic Studies”, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Convention Hall, 22-23 Oktober 2014)

Sumber : http://uin-suka.ac.id/id/web/kolom/detail/30/paradigma-integrasi-dan-interkoneksi-dalam-perspektif-filsafat-islam
 

Jumat, 11 November 2016

LATIHAN FUNGSI STATISTIK
Petunjuk pengerjaan:
  • Kolom PPH didapatkan dai 2% HARGA.
  • Kolom BAYAR didapatkan dari (HARGA x JUMLAH) - PPH.
  • TOTAL BAYAR, HARGA RATA-RATA, HARGA TERTINGGI, dan HARGA TERENDAH didapatkan berdasarkan BAYAR menggunakan Fungsi Statistik.
  • Gunakan format sel Currency di setiap isian kolom.


Sabtu, 15 Oktober 2016

LATIHAN WORD SESI 1 (16670027)


Materi Pengantar

Microsoft Office 2007 adalah aplikasi olah kata dengan tampilan interface berbeda pada versi sebelumnya.
Selain sistem operasi Windows, Microsoft Office 2007 juga merupakan produk terlaris yang banyak memberikan kontribusi bagi perusahaan Microsoft.
Hampir setiap 3 tahun sekali Microsoft mengeluarkan versi update Microsoft Office versi terbaru.

Tujuan Belajar
  • Mahasiswa mampu mengetik cover makalah atau skripsi
  • Bisa membuat surat lengkap dengan kop surat
  • Dapat menambahkan footnote pada makalah atau skripsi
  • Dapat membuat tabel sesuai dengan kebutuhan
  • Dapat membuat header
Versi Microsoft Office
  1. MS Word 97
  2. MS Word 2000
  3. MS Word 2002
  4. MS Word 2003
  5. MS Word 2007
  6. MS Word 2010
  7. MS Word 2013
Keunggulan
  • Interface User Friendly
  • Lebih stabil dan optimal
Kekurangan
  • Harga lisensi yang relatif mahal
  • Kapasitas dan file installer yang relatif besar
Jenis-Jenis Aplikasi Word
  1. Open Office
  2. Google Doc
  3. Libre Office
  4. Kingsoft Office Suite
  5. SoftMaker Office, dsb
Manfaat
  • Untuk pelajar dan atau Guru dalam mengerjakan tugas dari Sekolah
  • Menulis surat, buku, majalah, novel
  • Percetakan, instansi, penerbitan, dsb
Materi Inti
1. Membuka Dokumen Word
  • Start Menu - All Program - Microsoft Office - Microsoft Office Word
  • Winword
  • Shortcut
2. Pengenalan Layar

  • Office Button
  • Quick Access Toolbar
  • Tab Menu
  • Group Menu
  • Title Bar
  • Sizing Button
  1. Minimize
  2. Maximize
  3. Close
  • Ribbon
  • Vertical Scroll Bar
  • Horizontal Scroll Bar
  • Zoom Slider
  • Status Bar
  • Document Are
  • Kursor
3. Batas Halaman (Page Setup)
  • Portrait
  • Landscape
  • Margin
4. Ruler
  • Show Text Boundaries
  • Setup satuan cm
  • First line indent, hanging indent, left indent
5. Edit Naskah
  • Fine and Replace
6. Perbedaan “save” and “save as”
7. Bullets and numbering
  • Multilevel List
8. Header and Footer
  • Breaks
9. Footnote
10. Insert Symbol
11. Shortcut
  • CTRL + N [open new document]
  • Shift + F3 [Capitalize each word]
  • CTRL + S [save]
  • CTRL + [/] [font size]
  • ALT + F4 [Close document]
Latihan

Membuat Cover Makalah
Membuat Surat Lengkap dengan Kop Surat


Senin, 10 Oktober 2016

LATIHAN INTERNET 2

Materi Pengantar
Kita dapat mengakses Internet jika memiliki :
  1. Modem atau wifi
  2. Browser
Jika kita mengetik "teknologi informasi .pdf" pada kolom pencarian dari google maka akan didapatkan file berupa pdf.

Materi Inti


Sukamail dapat menyimpan file hingga 15Gb dan secara langsung akun tersambung pada google apps.
Cara menyimpan inbox dari email orang lain di label khusus:
  1. Create new label
  2. Beri nama
  3. Klik nest label under untuk menjadikan folder yang akan dibuat menjadi sub dari folder lain
Cara memindahkan inbox dari email orang lain ke folder:
  1. Klik inbox dari email orang lain
  2. Klik move to
  3. Klik folder
Cara memfilter email
  1. Klik setting
  2. Klik filters and blocked addresses
Cara memberi signature, mengatur tampilan email di inbox, dan mengganti tema juga dapat dicari di menu setting.

Cara mengirim email:
  1. Klik compose
  2. Ketik alamat email : cc (misal ke teman 1 grup) kita dapat melihat kita mengirim email ke siapa dan bcc (misal ke kelompok lain) kita tidak dapat melihat kita mengirim email ke siapa.
  3. Pilih file yang akan dikirim
  4. Klik Send

Google Drive dapat menyimpan file hingga 15Gb.
Cara membuat folder dan mengupload file:
  1. Klik new
  2. Pilih folder
  3. Klik file upload

Materi Tambahan
Cara agar blog kita dapat di ikuti oleh pengguna blogger lainnya:
  1. Klik Tata Letak
  2. Pilih Gadget
  3. Klik Pengikut
  4. Pilih Tambah Gadget
  5. Lalu HTML

Sabtu, 01 Oktober 2016

TUGAS MATERI ICT SESI 3




Materi Pengantar
  •          Perbedaan Blog dan Website
Blog atau Weblog adalah situs harian online baik secara perorangan, kelompok atau komunitas yang tidak harus menguasai bahasa pemrograman.
Website adalah situs yang dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu dengan tujuan untuk membangun kredibilitas perusahaan atau sebagai media promosi.
Syarat membuat blog adalah harus memiliki gmail atau sukamail terlebih dahulu.
  •          Manfaat Blog
  1. Pendidikan (proses belajar mengajar) 
  2. Catatan harian online 
  3. Ajang sharing (berbagi ilmu) 
  4. Bisnis online
  5. Penghasil uang 
  6. Media promosi 
  7. Menjalin persahabatan 
  8. Hobby 
  9. Tugas
  •          Layanan Blog 
  1. Dalam negeri : kompas dan detik
  2. Luar negeri : blogger dan wordpress 
  •         Keunggulan Blog
Blogger sudah diakusisi oleh Google, maka secara otomatis Blogger terintegrasi dengan semua layanan Google.

Materi Inti
Langkah Membuat Blog
1.Buat Gmail atau log in ke Sukamail terlebih dahulu.
a. Jika belum punya email membuat gmail terlebih dahulu atau log in di https://mail.uin-suka.ac.id/sso/.
b. Isi Username dengan NIM dan password dengan kata sandi masing-masing.
2.Masuk ke www.blogger.com
 a. Buka new tab ketik www.blogger.com.
 b. Pilih pengguna terbatas.
 c. Dibaris pertama isi dengan alamat email yang telah dibuat sebelumnya, sedang di baris selanjutnya dengan kata sandi yang dipakai saat login ke akun email.
 d. Klik masuk.
3.Membuat blog baru
Setelah log in, klik tombol di sebelah kiri yang bertuliskan blog baru.
4.Beri Nama Blog dan Pilih Alamat Blog   
Judul : Isi judul dengan nama blog, judul blog ini bisa diganti kapan saja setelah blognya jadi.
Alamat : Pilih alamat blog yang belum digunakan orang lain.
Template : Tampilan beberapa gambar yang terlihat adalah bentuk tampilan blog yang akan dipilih dan digunakan. Template ini masih bisa diubah nantinya, lalu klik buat blog.
   
       Langkah Mengisi dan Menulis Isian Blog berupa Artikel, Video, Biografi, dll. 

Klik entri baru untuk mulai posting artikel atau video atau biografi.
1. Isi judul artikel atau video atau biografi yang akan dipublikasikan.
2. Kolom di bawah judul untuk pengaturan isian blog.
3. Ketik tulisan blog di lembar kerja.
4. Disebelah lembar kerja terdapat Setelan Entri, disana terdapat label. Label digunakan untuk menamai atau membedakan kategori artikel atau video atau biografi yang diposting.
5. Tombol dengan tulisan ‘Publikasikan’ di klik setelah selesai menulis isian blog agar dapat dibaca semua orang.

Langkah Memasang Kode HTML atau Script Pada Blog

1. Kembali ke tampilan awal blogmu.
2. Klik Tata Letak.
3. Pada sidebar-right-1 klik + Tambahkan Gadget.
4. Pilih HTML/JavaScript.
5. Tuliskan di kolom Konten.
                   Contoh : <a href=’http://uin-suka.ac.id/’target=’_blank’>UIN SUNAN KALIJAGA</a>
6. Klik Simpan, lalu Simpan Setelan.
         Template dapat diubah dan Komentar juga dapat diatur di Menu masing-masing.

Setya Fadhliyana / 16670027 / Pendidikan Kimia

Rabu, 28 September 2016

Langkah UIN Suka Menuju World Class University


Di usia Ke-65 merupakan momentum UIN Sunan Kalijaga untuk bersyukur sekaligus berefleksi. Dengan mengusung tema ‘Membangun Solidaritas, Integritas, dan Profesionalitas Menuju World Class University dalam Islamic Studies.’ Kegiatan Dies Natalis dilaksanakan di Multipurpose UIN Sunan Kalijaga, Senin (26/9).
Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. mengatakan, sebagai elemen penguat bangsa dan negara, UIN Sunan Kalijaga akan selalu hadir di tengah-tengah bangsa Indonesia. Institusi ini akan turut serta berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “ Selama UIN itu ada negara akan tidak runtuh” kata Yudian.
UIN Sunan Kalijaga ke depan menghadapi tugas dan tantangan yang semakin berat. Paham keagamaan yang bersifat eksklusifis, literalis bahkan terorisme. Menyiapkan lulusan yang berdaya saing global untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan pasar besas ASEAN (AFTA).
Yudian menambahkan, untuk menjawab semua tantangan di atas, dalam jangka panjang, seluruh kebijakan, strategi, program dan kegiatan akan kita arahkan pada terwujudnya Perguruan Tinggi Taraf Dunia bidang Studi Keislaman atau World Class University of Islamic Studies.
Beberapa modal UIN Sunan Kalijaga untuk mencapai impiannya itu adalah akreditasi institusi mendapatkan peringkat A dalam Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), memiliki sertifikat ISO 9001-2008 dari TUV Rheinland Jerman, sebagai anggota ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA)
Lebih lanjut Yudian mengatakan hingga saat ini, UIN Sunan Kalijaga telah memiliki 35 guru besar aktif (salah satunya Prof. Dr. H. Makhrus, S.H., M.Hum. yang hari ini menyampaikan Pidato Pengukuhan). Selain itu, membuka International Postdoctoral Program dan menghidupkan jurnal internasional di setiap fakultas sebagai penguatan sumber daya manusia. “Dengan modal semua itu, kita siap melangkah menuju World Class University khususnya dalam bidang Islamic Studies” tutur Yudian.

Sumber : http://uin-suka.ac.id/id/web/berita/detail/1309/langkah-uin-suka-menuju-world-class-university
 

Selasa, 27 September 2016

COMPANY PROFILE UIN SUNAN KALIJAGA

Film Pena yang dipersembahkan oleh UIN Sunan Kalijaga

BIOGRAFI

Let me introduce my self :)

Nama : Setya Fadhliyana
NIM : 16670027
Prodi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Sains dan Teknologi
Alamat : Semen RT 05/01 Sucen Salam Magelang

Media Sosial
Instagram : @setyafadhliyana (yana)
Facebook : Setya Fadhliyana
Twitter : @SeFayana
Gmail : fadhliyanasetya@gmail.com
CP : 085743367770